BABII JENIS – JENIS KAMERA. Kamera bila dilihat dari segi tujuan penggunaannya, bentuk fisik dan proses untuk menghasilkan gambar, dapat di golongkan Padatahun 60-an, komputer utama (main frame computer), digunakan untuk mengendalikan pusat data yang besar dan sistem keuangan. 1970-an, terminal komputer diguna-kan oleh organisasi untuk menyebar dan mengatur penyebaran informasi. Era 1980-an, data dapat diolah dengan menggunakan komputer se-hingga memudahkan dan memper-cepat Berikutbeberapa kamera yang paling umum ditemui masyarakat: Kamera digital yang merupakan kamera untuk merekam dan menyimpan gambar dalam bentuk digital dan tidak menggunakan cash. KAMERAKamera artinya ruang atau kotak, kamera foto yang paling sederhana berbentuk sebuah kotak kedap cahaya yang diberi lubang kecil, kamera ini disebut Pinhole Camera. Sinar yang melalui lubang kecil ini sampai pada dinding belakang. Bayangan yang terbentuk akan terbalik dan sinarnya sangat lemah sehingga jika kita ingin melihatnya dengan jelas dinding belakang kita ganti dengan kaca buram kita harus memakai kain kerudung hitam. Kemudian di dinding belakang bagian dalam kita pasang film seleloid yang diberi lapisan tipis yang peka cahaya.Jika penutup lubang dibuka maka sinar yang masuk akan mengenai film sehingga terjadi proses kimia yang menjadikan film mempunyai bayangan laten, film ini akan diproses yang disebut pengembangan dengan sejumlah larutan kimia sehingga bayangan laten akan timbul dengan nada yang terbalik. Pada perkembangan selanjutnya kamera diberi lensa, rana dan jendela pembidik sehingga penggunaannya lebih mudah, lensa digunakan untuk mengumpulkan cahaya kefilm dengan jumlah cahaya yang cukup besar tetapi bayangan yang dihasilkan tetap tajam, rana berfungsi untuk membuka dan menutup agar cahaya yang sampai ke film dianggap cukup, sedang jendela pembidik berfungsi untuk mengamati objek yang akan dipotret. Makin lama banyak peralatan tambahan yang diberikan pada kamera seperti diafragma, pengokang, pengatur fokus pada lensa dan lain-lain sehingga menjadi kamera yang kita kenal pada saat sekarang yang diperkenalkan akhir-akhir ini telah dilengkapi sistem automat seperti auto fokus, auto loading, automat pencahayaan dan sistem elektronik digital dalam pengoperasiannya sehingga pemotret semakin mudah dalam pemotretan walaupun kita harus banyak belajar untuk memahami cara kerja peralatan tersebut. JENIS KAMERA Berdasarkan sistem bidiknya kamera dibagi-bagi menurut jenisnya • View Camera kamera pengamat Jenis kamera kuno, pembidik melihat bayangan objek dari kaca buram ground-glass yang langsung ada dibelakang lensa dengan gambar terbalik, setelah difokuskan dengan menggeser-geser bagian lensanya, kaca buramnya ditukar dengan film. Pada versi yang lebih modern sistem pembidiknya diubah dengan penta prisma yang besar. • View Finder Camera kamera pembidik Jenis kamera poket, sangat praktis penggunaannya, lensa pengamat bidikannya ada atas samping lensa utama, • Range Finder Camera kamera penemu jarak Penemu jaraknya terdiri dari lensa kecil, disamping lensa pengamat bidikan yang akan menimbulkan gambar kedua dalam bidikan, kamera ini sudah mengunakan gelang fokus di bagian lensanya. Berdasarkan kedudukan sistem pembidik dan fim kamera dibagi menjadi • Single Lens Reflex SLR Jenis terpopuler untuk amatir dan profesional, pengamat bidikan ditambah cermin pantul dan penta prisma sehingga bayangan tidak terbalik, kita akan banyak membahas pada jenis kamera ini. • Twin Lens Reflex TLR Jenis kamera studio, memakai sistem lensa kembar, satu untuk film yang satu lagi untuk pengamat bidikan. Berdasarkan penggunaan dalam dunia fotografi kamera dibagi menjadi • Kamera Udara Digunakan untuk pemetaan bumi, terpasang pada dasar pesawat, film yang digunakan berukuran besar. • Kamera percetakan Lithography Camera Digunakan untuk membuat pelat cetak, kameranya sangat besar, film yang digunakan berukuran dalam orde puluhan centimeter sampai meter, film yang digunakan jenis ortho film. • View Camera Plaubel Digunakan untuk pemotretan arsitektur, kelebihannya terletak pada posisi lensa dan filmyang dapat diubah-ubah sudutnya antara film dan lensa tidak sejajar, sehingga perspektif dapat diubah-ubah • Kamera studio Digunakan untuk membuat hasil cetak berukuran besar sehingga film harus berukuran cukup besar 6 x 6 cm untuk menjamin mutu cetak secara maksimal • Kamera Dalam air Digunakan para penyelam atau petualang untuk memotet kegiatan atau objek mereka • Kamera 3-D Mempunyai 2 lensa, yang membuat sekaligus 2 gambar tiap kali pemotretan, untuk mengamati fotonya harus menggunakan pengamat stereo, sehingga pengamat mendapat kesan melihat objek 3 dimensi • Kamera Polaroid Instan Camera Kamera langsung jadi ini digunakan untuk membuat pas foto, dunia parawisata, juga digunakan sebagai kamera penolong dalam studio untuk menilai pencahayaan objek Dan masih banyak lagi pengunaan kamera khusus dibidang pekerjaan lain. Pada perkembangan akhir-akhir ini telah ada kamera yang sistem kerja dan reproduksinya tidak lagi konvensional yaitu seperti • Kamera disk Sarana penyimpanan gambarnya memakai film yang berbentuk cakram disk, sementara proses pencucian dan pencetakan masih seperti film biasa • Kamera digital Kamera ini tidak lagi memakai film sebagai pengambil gambar tetapi diganti dengan alat sensor peka cahaya, sensor ini akan menyimpan informasinya kedalam disket atau ke alat penyimpan memori RAM, selanjutnya informasi yang berbentuk digital ini diproses melalui komputer dan pencetakanya memakai Thermal Printer . Berdasarkan format/ukuran film yang digunakan kamera dibagi • Kamera 126 mm Ukuran film 28 x 28 mm, filmnya di dalam kemasan cartridge • Kamera 120 mm Ukuran film dengan lebar 6 cm • Kamera 110 mm Ukuran film 13 x 17 mm, filmnya di dalam kemasan cartridge • Kamera 35 mm Ukuran film 24 x 36 mm, filmnya di dalam kemasan kaset • Kamera 8 mm Ukuran film 8 x 11 mm, filmnya di dalam kemasan cartridge BAGIAN-BAGIAN KAMERA SLR Untuk jenis kamera 35 mm manual dan semi automatik Bagian atas kamera - Ring putar pemilih kecepatan rana shutter - Ring putar pemilih kecepatan film ASA - Engkol pengokang film - Tombol pelepas rana - Engkol pengulung film + pembuka punggung kamera - Hot shoe tempat dudukan blitz - Ring putar kompensasi pencahayaan - Tombol multi exposure pemotretan ganda Bagian bawah kamera - Tombol pelepas pemutar balik film - Dudukan Tripot - Tempat baterai - Dudukan motor drive Bagian depan kamera - Tombol self timer - Tombol pengukur depth of field - Tombol pelepas lensa - Lensa - Ring putar pemilih diafragma - Ring putar pemilih fokus Bagian punggung kamera - Jendela pengamat - Tombol cek baterai - Data back Bagian dalam kamera - Penta prisma prisma segi lima - Cermin pantul - Tirai rana - Dudukan film dan lidah film - Sensor cahaya - Display pengukuran cahaya Bagian-bagian kamera tersebut-diatas tidak harus sama, bergantung dari merek dan tipe kamera yang kita miliki. Beberapa jenis kamera canggih yang sekarang beredar mempunyai fasilitas seperti display digitalize, blitz fill in, tombol pengunci fokus dan pencahayaan, motor drive, tombol penggulung automat film, tombol fungsi-fungsi pencahayaan manual, auto, program, aparture priority, speed priority dll. ASESORIS KAMERA Perlengkapan lain selain kamera - Tripod Penyangga berkaki tiga, digunakan untuk pemotretan dengan kecepatan rana rendah atau untuk kamera besar - Monopod Penyangga berkaki satu, digunakan untuk membantu pemotretan agar beban kamera dan lensa tidak terlalu berat. - Filter Semacam kaca yang ditaruh di depan lensa untuk membuat efek-efek tertentu atau membantu hasil pemotretan sehingga sesuai dengan yang diinginkan. - Tudung lensa Lens Hood Tudung yang diletakkan didepan lensa untuk menghalangi kemungkinan masuknya cahaya yang tidak diinginkan. - Lampu kilat Blitz atau Flash Merupakan pencahayaan buatan untuk membantu pemotretan jika cahaya alam kurang mendukung. - Kabel pelepas rana Cable release Alat bantu untuk menekan tombol pelepas rana agar tidak terjadi goncangan pada saat menekan. - Adapter Ring Ring tambahan yang diletakkan antara body kamera dan lensa untuk menyesuaikan antara dudukan lensa dan dudukan kamera. - Lens Converter Semacam ring tambahan yang gunanya untuk memperpanjang jarak fokus lensa. - Adapter mikroskop Sejenis adapter ring, tapi dibuat untuk menyambung antara body kamera ke mikroskop. - Auto Belows Belalai penghubung antara body kamera dengan lensa untuk pemotretan makro. – Dalam dunia fotografi memang ada banyak istilah-istilah penting yang wajib dikuasai oleh setiap fotografer. Salah satunya yaitu rentang waktu kamera menangkap cahaya yang masuk disebut dengan shutter speed. Seorang fotografer yang telah menguasai semua jenis pengaturan penting ini pasti juga telah menguasai teknik-tekniknya. Baca Juga Apa Itu Golden Ratio Fotografi? Begini Penerapannya Selain shutter speed masih ada banyak jenis pengaturan lain dalam dunia fotografi. Namun sebelum membahas lebih lanjut mengenai jenis pengaturan penting dalam dunia fotografi, seorang fotografer juga harus mengetahui apa itu sebenarnya fotografi. Nah berikut penjelasannya. Pengertian Fotografi Secara bahasa fotografi berasal dari kata dari “photos” yang berarti “cahaya” dan “graphe” yang berarti “menggambar”. Yang mana jika kedua kata tersebut digabungkan maka fotografi memiliki arti “menggambar dengan cahaya”. Berdasarkan pengertian tersebut maka bisa disimpulkan bahwa dalam dunia fotografi cahaya memiliki peran paling penting dalam pengambilan gambar. Namun perlu diketahui bahwa teknik pengambilan gambar juga merupakan hal yang tak bisa diabaikan. Mengenal Teknik Aperture, Shutter Speed, ISO Pada Kamera Pengertian Rentang Waktu dalam Fotografi Seperti yang diketahui bahwa kamera merupakan alat utama untuk menghasilkan gambar atau foto. Hasil foto yang sempurna tergantung pada alat yang digunakan dan juga skill yang dimiliki oleh fotografer dalam pengambilan gambar. Hasil jepretan foto setiap fotografer pasti akan berbeda-beda. Seorang fotografer yang memiliki skill yang bagus akan mampu menghasilkan foto yang sempurna dengan komposisi cahaya yang pas. Di dalam kamera terdapat tiga pengaturan utama yang dapat mempengaruhi hasil jepretan setiap fotografer. Pengaturan ini harus dikuasai oleh setiap fotografer agar hasil foto yang didapatkan bagus, berikut ini penjelasannya 1. Aperture Pengaturan dalam kamera yang biasanya berfungsi dalam mengendalikan atau mengontrol jumlah cahaya yang dapat ditangkap oleh lensa yaitu aperture atau yang juga dikenal dengan istilah bukaan diafragma. Selain mengatur jumlah cahaya yang ditangkap aperture juga mengatur tingkat keburaman pada objek atau background objek. Dalam penggunaan kamera, besaran aperture yang digunakan ditandai dengan satuan f/nomor, contohnya seperti f/ f/22 dan lain sebagainya. Apabila angka yang ditunjukkan f/nomor semakin kecil maka artinya bukaan yang diciptakan oleh aperture blade semakin besar sehingga cahaya yang masuk akan besar. Sedangkan semakin besar f/nomor artinya bukaan yang diciptakan semakin kecil sehingga cahaya yang ditangkap akan sedikit juga. Oleh karena itu jika mengambil gambar yang di tempat yang redup akan lebih baik jika menggunakan aperture yang kecil saja. 2. Shutter Speed Pengaturan mengenai rentang waktu kamera menangkap cahaya yang masuk disebut? dengan shutter speed. Pada praktiknya shutter speed sering digunakan ketika fotografer hendak mengambil gambar objek yang bergerak. Dengan menggunakan pengaturan rentang waktu kamera menangkap cahaya yang disebut shutter speed ini fotografer dapat mengatur sendiri ketajaman dari gambar yang diinginkan. Gambar yang dihasilkan bisa sangat tajam, atau bisa juga terkesan blur tergantung pada teknik shutter speed yang dilakukan fotografer. Pada kamera istilah shutter speed ini digambarkan dengan menggunakan pecahan detik. Contohnya 1 s, ¼ s, 1/50 s, 1/300 s, dan lain sebagainya. Semakin kecil angka shutter speed maka gambar yang dihasilkan akan semakin tajam. Hal ini terjadi karena kamera mampu membidik objek bahkan objek yang bergerak dengan cepat dan tepat. Ketika waktu yang digunakan untuk membidik lama, maka gerakan dari objek akan menciptakan efek blur. 3. ISO Speed ISO speed yaitu pengaturan dalam kamera yang sering digunakan untuk menambah atau mengurangi intensitas cahaya yang masuk. Dengan pengaturan ini fotografer dapat mengatur apakah ingin gambar yang terang atau gambar yang memiliki cahaya yang redup. Dalam kamera, ISO speed ditulis berdampingan dengan besaran angkanya. Contohnya ISO 100, ISO 480 dan lain sebagainya. Semakin kecil angka ISO yang digunakan maka pencahayaan dalam kamera semakin kecil dan sebaliknya. Nah demikianlah penjelasan mengenai istilah-istilah pengaturan dalam kamera. Seorang fotografer harus memahami semua istilah penting ini seperti istilah rentang waktu kamera menangkap cahaya yang masuk disebut shutter speed dan lain sebagainya. Yang merupakan jenis kamera berdasarkan sistem bidikannya adalah? Kamera SLR Kamera linhor Kamera stereo Kamrea polaroid Semua jawaban benar Jawaban yang benar adalah A. Kamera SLR. Dilansir dari Ensiklopedia, yang merupakan jenis kamera berdasarkan sistem bidikannya adalah Kamera SLR. [irp] Pembahasan dan Penjelasan Menurut saya jawaban A. Kamera SLR adalah jawaban yang paling benar, bisa dibuktikan dari buku bacaan dan informasi yang ada di google. Menurut saya jawaban B. Kamera linhor adalah jawaban yang kurang tepat, karena sudah terlihat jelas antara pertanyaan dan jawaban tidak nyambung sama sekali. [irp] Menurut saya jawaban C. Kamera stereo adalah jawaban salah, karena jawaban tersebut lebih tepat kalau dipakai untuk pertanyaan lain. Menurut saya jawaban D. Kamrea polaroid adalah jawaban salah, karena jawaban tersebut sudah melenceng dari apa yang ditanyakan. [irp] Menurut saya jawaban E. Semua jawaban benar adalah jawaban salah, karena setelah saya coba cari di google, jawaban ini lebih cocok untuk pertanyaan lain. Kesimpulan Dari penjelasan dan pembahasan serta pilihan diatas, saya bisa menyimpulkan bahwa jawaban yang paling benar adalah A. Kamera SLR. [irp] Jika anda masih punya pertanyaan lain atau ingin menanyakan sesuatu bisa tulis di kolom kometar dibawah.

jenis kamera berdasarkan sistem bidikannya